Ternyata Ada Jam Karet………

Jumat, 26 Februari 2010

  Kamis, 25 Maret 2010… anakku yang kelas 7 piknik bersama teman sekolah dan guru-gurunya. Sebelumnya sudah kupersiapkapa yang akan di bawa. Tidak jauh sih (dari Bandung) …. hanya  ke Bogor…. yang aku tahu ke Istana Presiden dan ke The Jungle. Dua lokasinya, aku lupa… Dan saat ku tulis ini, anakku belum bangun dari sholat subuh tadi …..tidur lagi. (Prinsipnya Mbah Surip alm., dia pakai… he he) Pada hari keberangkatan, harus ada di sekolah pukul 05.00. Karena perginya 05.30 dari sekolah. Bukan hanya sekali aku mengantar anak untuk acara seperti ini. Jadi aku hapal,… yang dipakai mesti jam karetnya bapak dan ibu guru, meskipun aku selalu mengantar anakku ke sekolah tepat waktu.

Benar saja,…. setiba  di sekolah… memang semua Bis (7 Bis Pariwisata) sudah siap dan kondisi laik pakai, tetapi pemberangkatan mundur 30 menit. Seperti biasa, kami para orang tua menunggu keberangkatan bis-bis tersebut, dan kita saling tukar nomor hp untuk sharing bila terjadi sesuatu hal , atau bertanya tentang kabar anak-anak. Karena meskipun anak-anak dibekali  hp, mereka pergunakan hanya untuk mendengarkan musik selama perjalanan… otomatis akan cepat habis energi baterenya. Atau, kadang tidak ada sinyal dari beberapa jaringan, atau bahkan anak-anak saking tidak mau dianggap anak kecil, mereka matikan hp… padahal orang tua suka cemas memikirkan mereka.
Bis pun berangkat, tepat pukul 06.00. Dan setelah bertanya kepada bapak dan ibu guru tentang  kepulangan anak-anak kami, (kembali ke sekolah diperkirakan pukul 22.00.)  para orang tua pun pulang ( ada yang langsung ke tempat kerjanya) setelah  sebelumnya melambaikan tangan pada anak-anak yang  sudah mulai berangkat satu-persatu dengan bis-bisnya.
Malamnya, …  pukul 21.45, aku sudah berada di sekolah. Bahkan para orang tua yang lain pun sudah terlebih dahulu datang. Aku perkirakan pasti ngaret, karena kabar dari anakku baru tiba, setelah aku tiba di sekolahnya. Bunyinya :” Mah… masih lama ko nyampenya…. ini lagi makan di Purwakarta.”
Ya sudah,… aku mau pulang pun jauh memerlukan waktu setengah jam dari sekolah. Jadi kami para orang tua menunggu, bagi yang rumahnya jauh. Untuk yang rumahnya dekat sih… pulang lagi. Hmmm ngantuk juga.. ditambah cuaca malam hari dingin…. Untung ada Tukang Sekoteng. Lumayan lah pikirku, untuk menghangatkan badan…
Selesai makan sekoteng, malah aku mengantuk…. aku duduk diatas motor sambil ku telungkupkan badanku, karena mengantuk… Dan ku dengar ada yang berbincang diantara orang tua yang memjemput anaknya, ada yang menyalakan radio dari hp…. pokoknya berisiklah….
Masalah yang selalu terjadi adalah… penggunaan jam karet. Memang kita semua tahu, besoknya libur panjang, sehingga arus mudik atau arus piknik, pastilah meningkat. Tapi, apa kita tidak bisa menepati waktu yang sudah dijadwalkan? Setidaknya, kita tidak menunggu hingga sejam lebih….Bukan apa-apa… pergi naik motor sendiri malam-malam, apalagi perempuan…. rawan sekali… Selain itu, udara malam hari dingin… belum lagi musim hujan… Bagi yang berkendaran mobil mungkin lebih nyaman… (Ini yang tidak ada dalam benak bapak dan ibu guru mengenai siapa dan bagaimana kondisi penjemput, semua dianggap rata)
Faktor keterlambatan memang hal-hal yang tak terduga… tapi kita bisa mengantisipasinya dengan disiplin waktu. Memang menerapkan hal ini bagi banyak orang susah. Tapi kalau kita tegas, pasti bisa. Misal diberi sangsi bagi yang terlambat. Sangsinya ditinggal, dan uang  tidak akan kembali. Minimal yang biasa terlambat, akan membiasakan diri datang tepat waktu. Dan dia bisa mengukur waktu pergi dari rumah menuju sekolahnya.
Atau, jika alasannya berbenturan dengan sholat subuh, di sekolah kan ada mushola…. bisa sholat disana. Atau pihak sekolah yang mengatur jadwal, sehingga tidak berbenturan dengan jadwal kewajiban orang Islam.
Hal lain, jika memang jadwal kepulangan jam 17.00 dari tempat tujuan (Bogor)  ke tempat asal (sekolah), mestinya dilaksanakan, meskipun ada tempat-tempat yang belum dikunjungi. ( Tapi… mungkin anak-anak akan kecewa …) Atau, dalam acara harusnya, dua tempat saja. Karena mengatur anak2 ratusan itu tidak mudah, meskipun 1 bis ada dua guru dan 1 pembimbing.
Akhirnya…. bIs - bis pun datang sekitar pukul 23.22…. alhamdulillah…. setelah menemukan anak-anaknya, para orang tua membawa pulang anaknya masing-masing dengan gerutu-gerutu tak menentu dari mulutnya…. aku pun sampai di rumah sekitar pukul 00.05.
Oh, guru…. jangan kau pakai lagi jam karetmu…. aku kedinginan menunggu datangya bis….

0 saran,Bagaimana Menurut Anda??klik disini: