Facebook dan Kemacetan

Kamis, 25 Februari 2010

Ilustrasi diunduh dari Google.com
Ilustrasi diunduh dari Google.com
Macet… Arrgh. Selalu saja ketika mendengar macet orang-orang menggerutu. Ya bagaimana enaknya macet? waktu terbuang di jalan, bensin habis percuma dan tentu saja polusi udara yang tidak terkendali. Jakarta adalah kota yang selalu bermasalah dengan kemacetan, Bandung sih masih mendingan, hanya akhir minggu saja, karena minggu biasa, tidak pernah ada macet yang menjemukan.

Fenomena macet ini saya yakin tidak akan selesai dengan pelebaran jalan, penambahan jalur dan pengaturan lalu lintas. Logikanya begini, jalan tiap tahun sama, jalur juga tidak mungkin dalam waktu cepat bisa digunakan, sementara jumlah pengguna jalan raya setiap tahun semakin meningkat. Cek saja neraca penjualan kendaraan bermotor, sepeda motor saja bisa meningkat penjualannya setiap tahun. Itu berarti sepeda motor bertambah dijalan yang tetap sama setiap tahunnya. Jika volume kendaraan bertambah sementara jalan tetap saja, jangan berharap macet hilang begitu saja.
Macet bisa saja diselesaikan jika jumlah kendaraan bermotor dibatasi, bahkan lebih radikalnya dikurangi dari volume sekarang yang sedang naik. Tetapi siapa yang mau mengurangi volume kendaraan? Saya yakin tidak ada satupun yang mau dengan cepat mengurangi jumlah semula, yang ada juga malah menambah. Macet akan tetap menjadi fenomena yang aduhai. Lalu bagaimana menyiasatinya? Salahsatu dosen di kuliah kebajikan dan kehidupan saya pernah mengatakan bahwa ”Peradaban itu akan terus berubah seiring waktu, Manusia memiliki tingkat adaptasi yang baik dibanding mahluk hidup lainnya” jadi jika macet, beradaptasi saja dengan macet, nikmati saja fenomena itu.
Bisa jadi Facebook adalah media adaptasi itu, saya melihat banyak facebooker yang terjebak macet. Setiap kemacetan selalu menjadi alasan update status, dari yang bernada positif sampai yang negatif muncul didalamnya. Kalau sudah begini, bisa jadi benar adanya, facebook adalah pelarian agar macet menjadi menyenangkan. Facebook membuat macet menjadi sesuatu yang aduhai indahnya, saya sendiri sebenarnya tidak bermain facebook selamanya perjalanan, karena istri saya sudah mewakili melihat-lihat facebook mengusir jenuh perjalanan.
Untuk para facebooker yang terkena macet, rasanya tidak berlebihan jika harus mengucapkan terima kasih kepada pendiri jejaring situs sosial yang fantastis.

0 saran,Bagaimana Menurut Anda??klik disini: