Perusahaan Swiss di Danau Toba

Minggu, 28 Februari 2010

LTS)
Tempat penyimpanan pakan ikan nila PT Aqua Farm Nusantara nampak pada tanggal 15 Nov 2007 sebelum pindah ke arah tenggara. (Foto oleh: LTS)


Perusahaan Swiss di Danau Toba
Pada halaman pertama Kompas edisi cetak 27 Februari kemarin, Kompas menurunkan sebuah tulisan bertema “Tanah Air” berjudul: Toba, Teori Bencana dan Panorama Luar Biasa, oleh Khaeruddin (silahkan lihat di:  sini).
Di ekor tulisan Khaeruddin tersebut terdapat informasi berkaitan dengan penghasilan sebuah perusahaan asal Swiss di Danau Toba yang besarnya cukup fantastis: 500 miliar per tahun hanya untuk penjualan separoh dari 50.000 ton ikan nila. Perusahaan ini bernama: PT Aqua Farm Nusantara. Pintar juga milih nama ya, pakai kata “Nusantara” segala, padahal kan pemilik modalnya orang Swiss.
Mengapa harus orang Swiss yang mengeruk keuntungan besar dari Danau Toba? Di Swiss juga kan ada danau, mengapa tidak pelihara ikan nila di sana saja? Mengapa harus ke Danau Toba?
Mengapa tidak warga di sekitar Danau Toba yang memelihara ikan di Danau Toba dengan ketentuan bahwa pemeliharaan ikan itu aman untuk lingkungan dan danau itu sendiri?

Apakah ada jaminan bahwa PT Aqua Farm Nusantara tidak merusak Danau Toba dan ekosistem di dalam danau? PT ini memberikan ikan-ikan nila mereka makan pellet yang antara lain terbuat dari bahan-bahan kimiawi; ikan-ikan nila itu cepat besar, berbeda dengan ikan yang tumbuh secara alami. Kadar lemak ikan-ikan nila mereka termasuk tinggi.
LTS)
Tempat pembesaran ikan nila PT Aqua Farm Nusantara nampak pada tanggal 15 Nov 2007. (Foto oleh: LTS)
PT Aqua Farm belakangan memindahkan keramba-keramba mereka ke arah tenggara; semula berada di dekat perlintasan antara Parapat dan Tuktuk. Kalau kita melintas naik kapal atau ferri dari Parapat ke Tuktuk atau Tomok, keramba-keramba mereka terlihat di kejauhan sana. Walau begitu, apakah ada jaminan bahwa perusahaan ini tidak sekedar hanya mengeksploitasi Danau Toba untuk mengakumulasi keuntungan?
Perlu ada kerja sama semua pihak untuk menjamin agar Danau Toba tidak rusak oleh berbagai ulah manusia yang terutama hanya memikirkan keuntungan jangka pendek.
Danau Toba merupakan danau vulkanik paling besar di dunia; ia milik tidak hanya Indonesia tetapi warga dunia.  Menurut saya Swiss perlu meninjau ulang kelayakan operasional PT Aqua Farm Nusantara di Danau Toba sebab adalah warga Swiss pemilik PT ini.
Pemindahan keramba-keramba milik PT ini ke arah tenggara antara lain berkaitan dengan pariwisata; keberadaan keramba-keramba milik investor asing ini mengganggu jalur pariwisata yang salah satu titik sentralnya adalah Parapat dan Tuktuk.
LTS)
Panorama Danau Toba dari pinggang Gunung Simarjarunjung, Simalungun pada tanggal 2 Mei 2008. (Foto oleh: LTS)
Pengembangan Perekonomian Pro Rakyat & Ramah Lingkungan
Pengembangan perekonomian di Danau Toba yang tepat adalah pengembangan perekonomian berjangka panjang dan ramah lingkungan, ramah terhadap keberlangsungan danau ini ke masa depan serta merata bagi penduduk sekitar; tidak hanya mengeruk keuntungan jangka pendek oleh segelintir orang (baik investor luar Indonesia maupun warga lokal yang menerima keuntungan-instan) yang membahayakan danau.
Desa-desa di sepanjang Danau Toba atau yang berdekatan potensial menjadi desa-desa wisata. Danau Toba, kita lihat dari sisi manapun memang menghadirkan keindahan luar biasa. Foto di sebelah kiri ini saya potret dari pinggang Gunung Simarjarunjung yang jaraknya hanya sekitar 2 km dari kampung halaman saya, Urung Panei. Wilayah ini merupakan salah satu perlintasan penting bagi para turis lokal dan manca negara yang datang dari arah Brastagi menuju Parapat dan sebaliknya.
LTS)
Panorama di atas Tigaras menghadap ke Danau Toba (20/2/10); Pulau Samosir nampak di kejauhan. (Foto oleh: LTS)
Masih banyak potensi yang dapat kita kembangkan bersama di wilayah ini terutama dalam sektor pariwisata, budaya dan pertanian di mana ketiganya bisa bersinergi. Desa-desa perlu bersih dan asri karena alam di sini memang telah hadir begitu asri bahkan mistis dalam keindahannya. Mereka yang baru pertama kali melihat Danau Toba dari jarak jauh, saya kira akan gemetar karena keindahannya? Hehe…!

0 saran,Bagaimana Menurut Anda??klik disini: