Helmi Prasetya, seorang pekerja seni dari Teater Ruang Solo, yang diberi kesempatan oleh waktu untuk menginjakkan kaki didataran Eropa, menceritakan pada saya mengenai pengalamannya sebagai orang Indonesia kala melihat salju untuk pertama kali
Salju dalam benak rata-rata orang Indonesia adalah suatu musim yang indah serta menyenangkan. Global warming membuat situasi cuaca menjadi tak menentu. Eropa waktu itu sedang turun salju dengan lebatnya, setelah dua tahun tak turun. “Waktu itu salju turun, seluruh kota diwarnai oleh putihnya salju, suhu saat itu dibawah nol derajat celcius. Bisa dibayangkan, bagaimana dinginnya? salju itu bagai bencana namun indah. Aktivitas diluar rumah sangat jarang, penduduk kota lebih memilih untuk menghangatkan diri didalam rumah.
Dari kondisi yang begitu keras itu lahirlah banyak pemikir-pemikir besar kelas dunia, dari kondisi yang begitu ekstrimnya lahirlah ilmuwan-ilmuwan besar dunia, kenapa? Karena tempaan alamnya yang luar biasa keras, musim salju, mereka berusaha memecah kebekuan dengan menemukan solusi-solusi untuk menghadapi alam.
Bagaimana dengan Indonesia? Cuaca tak begitu keras seperti di Eropa, kenapa sedikit melahirkan ilmuwan-ilmuwan kelas dunia? Kenapa sulit melahirkan pemikir-pemikir besar kelas dunia? Bukankah seharusnya alam Indonesia sangat mendukung untuk berfikir, kenapa malah sebaliknya? Pasti ada yang salah dengan Indonesia” Paparnya
Salju, bagaimana menurut Anda?
Salam hangat.
0 saran,Bagaimana Menurut Anda??klik disini:
Posting Komentar