Mitos Pria dan Terong

Kamis, 04 Maret 2010

Dari Saos ke Terong
Makan siang hari ini, akhirnya aku memutuskan untuk makan di kantor. Udara di luar panas, membuatku enggan untuk meninggalkan kantor. Food court kantor terletak di lantai 3. Sesampainya di sana, aku langsung menuju penjual makan siang yang menunya “rumahan” dan cukup enak. Sambil mengantri layanan dari penjual, aku perhatikan seorang Bule ganteng berperawakan kurus dan tinggi (bener-bener bule WNA yaa.. hehe..) telah antri terlebih dahulu. Cukup fasih berbahasa Indonesia. Terbukti ketika dia dipersilahkan memesan, dengan jelasnya dia berkata :
“Saya makan disini (di food court). Ikan Tuna (gulai) dan Terong (ungu), pakai saos.” katanya kepada Mbak Nani, penjualnya. Maksud saos disini adalah kuah gulai ikan tuna. Tapi kata terakhir yang berkata “saos” agak pelan, sehingga penjual harus mengulang kembali.
“Pakai Kuah, Mister?” kata Mbak Nani.
“Iya, pakai saos.” katanya lagi.

“Segini? Di nasi juga?” kata Mbak Nani sambil menyendok kuah gulai ke pinggiran piring dan di atas nasi.
“iya. cukup.” kata si Bule.
Antara kata “saos” dan “kuah” saja, aku sudah senyum-senyum sendiri. Tapi yang lebih membuatku senyum-senyum adalah dia pesan terong ungu yang di balado (sambel), sama dengan menu makan siangku hari ini.  Bedanya, aku cuma makan telur bulat yang digulai.
Aku teringat mitos-mitos waktu kecil dulu, katanya pria tidak boleh makan terong. Kenapa? Entahlah, katanya tidak baik untuk kesehatan, plus secuil informasi yang aku terima, bahwa terong itu menyebabkan impotensi (tapi ngucapinnya sambil ketawa-ketiwi). Ada juga informasi yang bilang : kalau makan terong jadi lemas, karena sifat terong sendiri yang sangat lembut bila sudah di masak, sehingga yang memakannya pun jadi tidak bersemangat!” Aha..ada-ada saja.
Yah, karena masih lugu, aku juga tidak berusaha mencari tahu, apa hubungannya terong dengan impotensi. Kalaupun saat itu aku dibohongi, ya tidak masalah juga, karena tidak terlalu penting. Tapi, ketika beranjak semakin dewasa, pernah seorang sahabat, menyanggah mitos itu.
“Ah, itu nggak benar! Mitos itu.” katanya.
“Lalu, apa hubungannya ya? Yang benar apa?” kataku.
“Pokoknya tidak benar itu mitos. Terong itu bagus lagi. Coab baca deh..cari ke om google.” katanya.
Percakapan itu terhenti di situ saja. Aku tidak mencari di Google tentang khasiat terong.
Manfaat Terong
Selesai makan siang, aku penasaran kembali dengan mitos itu. Logikanya, tidak akan mungkin terong dimusuhi pria, wong faktanya ada pria yang menyanggah kok. Setelah cari-cari artikel bagus di Google, ketemulah artikel di bawah ini (plus link), yang dicukil sedikit tentang sanggahan tadi :
“Itu anggapan salah. Tidak ada bukti, memakan terong akan menurunkan kemampuan seks pria. Apalagi, hal itu belum ditemui dalam penelitian ilmiah murni, jelas Dr. Waluyo Soerjodibroto, Ph.D., DSG, ahfi gizi dari UI.
Lanjutnya, terong yang memiliki zat tertentu, dapat menurunkan kolesterol. Artinya, memakan terong secara bersamaan dengan makanan berkolesterol, malah membuat kolesterol dalam makanan itu menurun. Tetapi, itupun bila terong disajikan dengan cara direbus atau kukus. Karena terong yang diberi bumbu yang dimasak dengan menggoreng, apalagi dimasak dengan santan, maka hilang semua khasiatnya, Yang ada hanya rasa nikmat di lidah.
Informasi lebih lanjut silahkan di baca.
Masih percaya dengan Mitos? hehe…para pria, tirulah orang bule tadi, dia tidak takut makan terong tuh..
salam semangat siang!

0 saran,Bagaimana Menurut Anda??klik disini: