KB Lestari, Kenapa Sekarang Menghilang?

Kamis, 04 Maret 2010


(www.medicalzone.org)
(www.medicalzone.org) musaPada jaman orde baru dulu, program keluarga berencana (KB) merupakan program andalan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang kian tidak terkendali. Program tersebut dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan disosialisasikan secara merata dalam masyarakat. Lambang KB berupa tulisan KB dalam lingkaran biru yang tebal menyiratkan tekad bulat pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, meskipun sempat mendapat reaksi dari sekelompok ulama yang menganggap bahwa kelahiran seorang bayi adalah hak asasi manusia dan seyogyanya tidak perlu dibatasi.

Dalam mendorong keberhasilan program tersebut, tidak kurang pemerintah memberikan penghargaan kepada pasangan yang berhasil membatasi anak-anaknya hanya dua orang saja. Penulis termasuk yang mendapatkan penghargaan tersebut dari tempat dimana penulis bekerja dulu.
Saat ini jumlah penduduk Indonesia mencapai 245 juta jiwa, menjadikan negeri ini negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia, dan menjadikan Pulau Jawa sebagai salah satu daerah terpadat di dunia. Apabila kebijakan tentang pembatasan kelahiran tidak diteruskan, dikuatirkan jumlah penduduk di Indonesia menjadi tidak terkendali. Padahal setiap anak berhak untuk mendapatkan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang layak.
Barangkali para pasangan muda yang berpendidikan sudah memiliki kesadaran untuk menentukan berapa jumlah anak yang akan mereka miliki. Kalau akhirnya mereka memutuskan untuk memiliki banyak anak, paling tidak sudah memperhitungkan berbagai resiko dan beban untuk memberikan pendidikan yang layak kepada anak-anaknya. Ironisnya, pasangan muda yang secara ekonomi kurang beruntung, atau tingkat pendidikannya tidak terlalu tinggi, cenderung tidak memikirkan berapa jumlah anak ideal yang akan mereka miliki. Bahkan sebagian dari mereka mungkin berfikir, banyak anak banyak rejeki, karena anak bisa disuruh membantu orang tua untuk menambah penghasilan.
Menurut berita yang dilansir BKKBN dalam situsnya bkkbn.go id (25 Februari 2010), pada tahun 1970 sampai 2000, Indonesia pernah mampu mengendalikan angka kelahiran penduduk. Total fertility rate (TFR) yaitu angka kesuburan menurun sejak tahun 1970, yaitu dari 6,61 menjadi hanya 2,27 pada tahun 2000. Demikian pula angka pertumbuhan penduduk menurun dari 2,30 pada tahun 1970 menjadi 1,30 pada tahun 2000. Tapi saat ini program KB seolah terabaikan. Jumlah penduduk Indonesia, yang pada tahun 2009 diperkirakan mencapai 230,6 juta jiwa, sekarang sudah terlampaui menjadi 245 juta jiwa. Tanpa program KB, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan akan mencapai 261 juta jiwa.
Saya tidak tahu apakah program KB masih berjalan atau tidak, tapi rasanya gaungnya tidak lagi seperti waktu jaman orde baru dulu. Terlepas dari kebijakan pemerintah yang represif pada waktu itu, tapi program KB dan KB Lestari mestinya digalakkan kembali, kalau kita tidak ingin mengalami berbagai masalah akibat tidak terkendalinya pertumbuhan jumlah penduduk di masa mendatang.
Jadi, ingin punya anak banyak? Sebaiknya pikirkanlah dulu matang-matang!

0 saran,Bagaimana Menurut Anda??klik disini: