Alam Pun Muak

Selasa, 02 Maret 2010

Semua tragedi datang begitu rapih
Dimana-mana terdengar isak tangis
Bertalu-talu ucapan takbir
Namun alam tak lagi peduli
Seperti marah terus menerus
Alampun menampar, menggulung dan menggetarkan
Semua makhluk diatasnya
Tak peduli itu shaleh atau kafir
Alampun muak
Tak ada lagi kicauan burung
Yang tersisa hanya kepulan asab tebal
Dan ranting-ranting kering yang sudah menjadi arang
Huh, belum lagi para pencuri
Uang rakyat, kayu, pasir dan tambang
Seakan tanah ini miliki nenek mereka
Dengan bangganya mereka bermegah-megah
Diatas air mata darah mereka tertawa
Tak cukup si miskin lemah
Alampun mereka koyak
Dengan taring – taring keserakahan
Alampun muak
Tak mau lagi bersahabat dengan perusak
Tak ada lagi yang bisa kita perbuat
Kecuali kita bunuh para perusak bejat
Sungguh benar sabda sang maha bijak
Tak ada tempat bagi perusak alam
Kecuali bunuh, salib, potong silang kaki dan tangan
Oh, adakah sebuah ketundukan?

0 saran,Bagaimana Menurut Anda??klik disini: